MettaDC Investasi 200 Juta Dolar AS untuk Dukung Kemajuan Teknologi Digital Asia







Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MettaDC Teknologi Indonesia menginvestasikan dananya 200 Juta Dolar AS untuk mendukung teknologi digital Asia dengan kapasitas 35MW.


Dana itu digunakan untuk membangun data center MettaDC ID01 yang terletak di area Jababeka Kawasan Industri, Jawa Barat.


Data Center dibangun di atas lahan seluas 1.8 Ha, serta memiliki 4 jalur rute dark fiber optic yang mampu memfasilitasi IT Hall 3 lantai dengan skala kapasitas 3,000 rak dan sistem keamanan “touchless” hingga lebih dari 7 lapisan.


Baca juga: Bappenas Beberkan Peluang Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Digital


Sukoco Halim, Presiden Direktur PT MettaDC Teknologi Indonesia mengatakan, data Center MettaDC ID01 menyediakan kapasitas power 30 MW untuk 3 lantai.


"MettaDC ID01 dirancang high density dengan ketahanan raised floor Data Hall yang mampu menahan beban berat sebesar 2,5 Ton dan fasilitas ini akan menjawab tuntutan pertumbuhan pasar dan kebutuhan penyewa yang bersertifikasi independen dengan standar internasional tertinggi," katanya, Rabu (26/10/2022).


Data Center dengan kapasitas yang dapat memenuhi persyaratan Enterprise dan hyperscaler.


"Hal ini telah mampu membangun posisi kualitas internasional yang telah berresonansi baik dengan pelanggan dan audiens mitra di Indonesia, Singapura dan semakin banyak, di pasar Asia.


[embed]https://www.youtube.com/watch?v=A6eJbZ26UZA[/embed]

Kebutuhan data center di Indonesia mengalami peningkatan, dengan banyaknya aplikasi digital menjadikan Indonesia memiliki potensi menjadi pasar baru di dunia teknologi maju.


MettaDC hadir untuk memberikan infrastruktur digital yang memadai baik secara nasional maupun global.


"Kami meyakini pentingnya kesadaran atas penguasaan Data Bangsa Indonesia untuk dikelola Rakyat Indonesia dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat Indonesiamerupakan hal yang kritikal dalam membangun ketahanan dan kedaulatan data milik Bangsa Indonesia," katanya.



Source link

Post a Comment

Previous Post Next Post