Jakarta -
Fabio Quartararo menghadapi misi nyaris mustahil untuk merebut titel juara dunia dari Francesco Bagnaia. Bos Yamaha Lin Jarvis teringat insiden di MotoGP Valencia 2006.
Persaingan di antara Quartararo dan Bagnaia segera mencapai garis finis. Saat ini Bagnaia menempati peringkat teratas papan klasemen dengan keunggulan 23 poin dari Quartararo.
Dengan demikian Quartararo akan butuh kemenangan di MotoGP Valencia 2022 pada pekan depan. Selain itu Quartararo mesti sembari berharap Bagnaia bakal meraih hasil mengecewakan dengan finis lebih buruk dari urutan 14.
Meski sulit bagi Quartararo tapi bukan berarti tidak dapati dicapai. Situasi serupa mengingatkan pada persaingan akhir di antara Valentino Rossi dengan mendiang Nicky Hayden di MotoGP Valencia 2006.
Ketika itu Rossi jatuh di tengah-tengah balapan sebelum finis ke-13 sehingga kehilangan mahkota juara dunia yang akhirnya direbut Hayden usai finis ketiga. Pada prosesnya Rossi dan Hayden hanya terpaut lima poin di klasemen akhir.
"Kami masih dalam permainan," ucap Lin Jarvis di GPOne. "Anda tidak pernah tahu, tapi sudah jelas bahwa kami mesti memenangi balapannya, yang tentunya tidak mudah."
"Apapun bisa terjadi. Saya ingat pada 2006, ketika saya pergi ke Valencia dengan Valentino Rossi. Gagasannya adalah Valentino akan memenangi balapan, tapi Vale jatuh dan Nicky Hayden memenangi gelar juara dunia."
"Saya tahu Valencia itu sirkuit yang sulit, apapun bisa terjadi. Lintasan ini pun tidak gampang buat kami, tapi Fabio pernah start ke-12 di Sepang lalu finis ketiga. Dengan cedera jari pula. Itu kan cukup mengesankan. Saya kira balapan itu sudah memberi dia kepercayaan diri. Kita lihat saja apa yang akan terjadi di Valencia," cetus Jarvis.
Simak Video "Marc Marquez: Roger Federer Seperti Valentino Rossi"
[Gambas:Video 20detik]
(rin/mrp)
Source link