Jakarta -
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai cita-cita Indonesia menjadi negara maju 2045 akan sulit terwujud jika masyarakat tidak bisa bersaing secara sehat dalam pemilu. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa.
"Mimpi Indonesia juara 2045 gagal kalau kita suka bertengkar. Beda Pilpres bertengkar, padahal Allah sudah menentukan siapa yang dipilih jadi Wali Kota Bogor, siapa yang menjadi Gubernur Jawa Barat, jadi Gubernur DKI 2024, jadi Presiden RI," kata gubernur yang akrab disapa RK, dalam acara #DemiIndonesia detikcom di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
RK pun menyebut beberapa negara sebagai contoh, seperti Sri Lanka dan Yugoslavia. Di mana menurutnya, kedua negara itu terpaksa bubar karena gejolak dalam negerinya, serta tidak adanya landasan Pancasila ke-3 atau persatuan.
"Kalau tidak kita akan seperti negara Sri Lanka yang bangkrut, presidennya kabur, negaranya bubar. Kita akan seperti Yugoslavia, sila ke-3 nya tidak ada, suku bangsanya bertengkar, tidak ada Yugoslavia. Sekarang tinggal Kroasia tinggal Serbia, tinggal Bosnia," terang RK.
"Jadi Tuhan sudah tunjukkan di zaman dulu itu ada negara-negara bubar," sambungnya.
Apabila Indonesia tidak bisa menjaga perdamaian, RK mengatakan, tidak menutup kemungkinan kita akan mengikuti jejak kedua negara yang internalnya kurang kokoh.
"Jadi kalau kita tidak mau tiru Sri Lanka, tidak mau bubar seperti Yugoslavia, atau seperti yang tadi saya sebutkan dari sekarang jadilah insan demi Indonesia yang mengkampanyekan perdamaian, kurangi pertengkaran," katanya.
Di sisi lain, menurut RK, masyarakat Indonesia juga harus tetap optimis dalam menggapai cita-cita menjadi negara adidaya di 2045, di mana ekonomi Indonesia terus bertumbuh di angka positif yakni 5,5% serta mampu menjaga inflasi.
"Jadi kita optimis. Kenapa optimis? Yang keren hari ini ekonomi 5,5%, inflasi terjaga betul. Kemudian kita jadi rangking 16 ekonomi dunia dari 200 murid. 23 tahun lagi kita naik ke ranking 4. Maka 1945 kita proklamasi, negara merdeka, tahun 2045, 40-50 tahun kita proklamasi jadi negara adidaya," tandasnya.
(hns/hns)Source link