Rabu, 26 Oktober 2022 - 14:14 WIB
VIVA Bisnis – Otoritas pengawas pangan dan obat Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan bahwa sejumlah produk Unilever yang diproduksi sebelum Oktober 2021 mengandung benzena, yang berpotensi menyebabkan kanker. Akibatnya saham Unilever di sejumlah negara terpantau mengalami pelemahan, tak terkecuali di Indonesia.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 25 Oktober 2022, saham UNVR terpantau melemah 0,94 persen ke level 5.275. Meskipun, pantauan VIVA di RTI menunjukkan bahwa saham UNVR bergerak hijau di level 5.300, menguat 25 poin atau 0,47 persen, pada perdagangan sesi kedua hari Rabu 26 Oktober 2022 sekitar pukul 13.00 WIB.
Pelemahan saham UNVR sebelumnya itu pun disebut-sebut berkaitan dengan penarikan produk aerosol Unilever, seperti misalnya merek Dove, TRESemme, Nexxus, Suave, dan TIGI di pasar Amerika Serikat.
FDA sebelumnya mengumumkan, kandungan Benzena masuk dalam klasifikasi bahan karsinogen atau bahan pemicu kanker bagi manusia, yang dapat dipaparkan melalui sejumlah interaksi terhadap pemakaian produk-produk tersebut.
"Paparan benzena dapat terjadi melalui inhalasi, oral, atau kulit, dan dapat mengakibatkan kanker termasuk leukemia dan kanker darah sumsum tulang dan gangguan darah yang dapat mengancam jiwa," sebagaimana dikutip dari laman FDA, Rabu 26 Oktober 2022.
Meskipun evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyebut bahwa penggunaan produk-produk yang ditarik itu tidak akan memicu gangguan kesehatan, namun pihak Unilever Amerika Serikat tetap melakukan penarikan produk-produk tersebut sebagai langkah pencegahan.
Source link