BSI Maslahat Luncurkan Outlet UMKM ISDP Unand Cafe and Art Kacio




BSI Maslahat dan BSI melakukan meluncurkan UMKM Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) Unand Cafe and Art Kacio di Jalan Moh. Hatta No. 3 Pasar Baru Padang, Senin (24/10).


Direktur Eksekutif Maslahat, Sukorianto Saputro mengatakan bahwa ada 9 usaha yang menempati Outlet UMKM Kacio. Semuanya merupakan Awardee BSI Maslahat Sociopreneur dari Universitas Andalas untuk kategori Food dan Baverages yang di antaranya mauthai, ketan lumer, bucin, sarunding chocolatos. Kemudian usaha kreatif seperti Iyoyo, Kawami, Botack, amtunna dan indec project.


Dia menyampaikan kegiatan ini berlangsung melalui proses seleksi yang dilakukan dengan syarat mahasiswa harus benar memiliki produk yang sudah berjalan minimal enam bulan, kemudian dilakukan proses wawancara terkait dengan produk yang mereka tawarkan.


“Setelah lulus seleksi, kita lakukan pengecekan data secara aktual, apakah produk tersebut benar miliknya atau tidak. Kemudian, akan dilakukan proses presentasi bisnis ” jelasnya









Dari angkatan pertama sebelumnya terdapat 22 pelaku UMKM, 13 orang di antaranya masuk sampai tahap permodalan. Namun seiring berjalannya waktu, sebanyak 4 pelaku UMKM tidak konsisten dalam menjalankan usahanya.


Ia mengatakan pelaku UMKM yang tinggal terus didampingi dan diarahkan hingga bisa mencapai tahap membuka stand cafe and Art Kacio. Sementara itu, sumber pendanaan berasal dari persentase modal Lembaga Amil Zakat yang disalurkan kepada Awardee BSI Maslahat Sociopreneur Universitas Andalas.


Ia berharap mahasiswa selaku pelaku UMKM Kacio agar senantiasa lebih serius mengembangkan produknya dan saling bekerja sama membangun relasi yang lebih besar.


Sementara itu, Area Manager BSI Padang, Aidil Bustamir menyampaikan sangat mendukung kegiatan ini, karena sejalan dengan program UMKM dari BSI yaitu asesmen bisnis mikro.


BSI merupakan salah satu dari 7 bank di indonesia marget 3 bank syariah yg diresmikan presiden diistana negara. Belum cukup 2 tahun tapi berkiprah cukup banyak.


“Kami diamanahkan mengelola pengembangan BSI di Sumbar sangat berkomitmen mengembangkan UMKM dan usaha-usaha super mikro menjadi usaha kecil dan menengah. Kita digandeng BSI Maslahat laznas nasional yg menghimpun dana zakat sangat menarik dikolaborasikan dengan BSI Maslahat,” tukasnya.


Seperti kegiatan ini, hasil didikan dari program ISDP dibantu oleh BSI dalam hal pendanaan modal untuk mahasiswa yang sudah memiliki usaha sendiri melalui BSI Maslahat dengan mengumpulkan zakat dari nasabah yang disalurkan kepada pelaku UMKM.


Ia mengatakan bahwa total modal yang diberikan kepada ISDP sebesar Rp50.000.000, menurutnya, kegiatan ini merupakan hal yang bagus, karena disamping masih berstatus mahasiswa, pelaku UMKM sudah memiliki usaha sendiri, artinya secara tidak langsung sudah membantu pemerintah dalam hal mengurangi pengangguran.


“Walaupun bisnis kecil-kecilan, setidaknya mereka menciptakan lapangan kerja dengan merekrut satu orang karyawan yang nantinya bisa mengurangi angka pengangguran,” tukasnya


Ia mengatakan BSI tidak hanya membiayai pelaku usah mikro, namun juga membiayai usaha kecil menengah, dan pelaku usaha besar.


Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, sehingga menjadi contoh atau panutan bagi mahasiswa lain untuk berusaha menciptakan inovasi dan membuka usaha lain.


“Saya hanya ingin mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dan dipraktikkan secara langsung di dunia kerja” tukasnya


Kemudian, mahasiswa yang telah berhasil mendirikan usaha agar senantiasa memberikan dukungan terhadap rekan-rekan mahasiswa lain yang menginginkan wirausaha.


Sementara kepala UPT kewirausahaan Unand, Dr. Oknovia Susanti ST. M. Eng, mengucapkan rasa terimakasih kepada BSI karena telah membantu mahasiswa dalam mengembangkan usahanya.


Ia mengatakan bahwa setiap tahunnya, pihaknya bisa mengumpulkan sebanyak 300 wirausaha, dan memiliki target yang sama dengan BSI, UNAND sangat konsisten mengembangkan kewirausahaan mahasiswa.


“Target UNAND jadi ekosistem berwirausaha. Setiap tahun ada kompetisi wirausaha, inovasi digital wirausaha mahasiswa kompetisi tingkat nasional lain yg diarahkan, ini merupakan peluang utk mahasiswa mendapatkan bantuan awal. Dan merupakan support kita utk pemula berwirausaha. Kalau bakat dan passion nya sudah tumbuh, tinggal diarahkan” tukasnya


Selain itu, salah seorang owner Kacio, Hadiatul Fazri menyampaikan awal mula ISDP 50 persen dikira sebagai ajang perlombaan proposal bisnis, ternyata berbeda inkubator bisnis dididik untuk berwirausaha, banyak program dan pelatihan yang diberikan mulai persiapan bisnis, bagaimana bisnis berkembang, dsb. Selain itu, ISDP juga didampingi oleh mentor-mentor tempat mereka bertanya.


“Kami diajarkan satu hal yaitu berkolaborasi yg menjadi dasar kacio ini berdiri.
Sehingga kami yg awalnya tidak saling mengenal” ujarnya


Ia menjelaskan taglinenya cafe and art memiliki Banyak produk makanan, industri kreatif, dan indek project bisnis interior, dengan 9 total owner yang tergabung dalam Kacio cafe and Art, dan merupakan tempat kolaborasi mahasiswa yg sedang berwirausaha.


“Ini yang kami butuhkan selaku mahasiswa, dan ami berharap program ini dapat berlanjut” tutupnya (cr8)












Source link

Post a Comment

Previous Post Next Post