BSI Maslahat dan BSI melakukan Launching UMKM Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) Unand Cafe and Art Kacio di Jalan Moh. Hatta No 3 Pasar Baru Unand, Senin (24/10/2022).
Direktur Eksekutif Maslahat, Sukorianto Saputro mengatakan bahwa ada 9 usaha yang menempati Outlet UMKM Kacio, yang semuanya merupakan Awardee BSI Maslahat Sociopreneur dari Universitas Andalas, untuk kategori Food dan Baverages di antaranya mauthai, ketan lumer, bucin, sarunding chocolatos, kemudian usaha kreative seperti Iyoyo, Kawami, Botack, amtunna dan indec project.
Ia menyampaikan kegiatan ini berlangsung melalui proses seleksi yang dilakukan dengan syarat mahasiswa harus mempunyai produk yang sudah berjalan minimal enam bulan, kemudian dilakukan prosesi wawancara terkait produk yang mereka tawarkan.
“Setelah lulus seleksi, kita lakukan pengecekan data secara aktual, apakah produk tersebut benar miliknya atau tidak. Kemudian dilakukan proses presentasi bisnis,” jelasnya
Dari angkatan pertama sebelumnya terdapat 22 pelaku UMKM, 13 orang di antaranya masuk sampai tahap permodalan, namun seiring berjalannya waktu, sebanyak 4 pelaku UMKM tidak konsisten dalam menjalankan usahanya.
Ia mengatakan pelaku UMKM yang tinggal terus didampingi dan diarahkan hingga mencapai tahap membuka stand cafe and Art Kacio. Sementara itu, sumber pendanaan berasal dari persentase modal Lembaga Amil Zakat yang disalurkan kepada Awardee BSI Maslahat Sociopreneur Universitas Andalas.
Ia berharap mahasiswa pelaku UMKM Kacio agar serius mengembangkan produknya dan saling bekerja sama dalam membangun relasi yang lebih besar.
Sementara itu, Area Manager BSI Padang, Aidil Bustamir menyampaikan sangat mendukung kegiatan ini, karena merupakan sejalan dengan program UMKM dari BSI yaitu asesment bisnis mikro.
BSI merupakan salah satu dari 7 bank di indonesia marget 3 bank syariah yang diresmikan presiden. Belum cukup 2 tahun tapi berkiprah cukup banyak.
“Kami berkomitmen mengembangkan UMKM dan usaha super mikro menjadi usaha kecil menengah. Kita digandeng BSI Maslahat dan Laznas Nasional. Sangat menarik kolaborasi ini,” tukasnya.
Ia mengatakan bahwa total modal yang diberikan kepada ISDP Rp50.000.000. Kegiatan ini bagus, karena mahasiswa sudah memiliki usaha sendiri. “Walaupun bisnis kecil-kecilan, mereka menciptakan lapangan kerja dengan merekrut karyawan,” tukasnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini akan terus berlanjut. “Saya hanya ingin mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan dipraktekkan secara langsung di dunia kerja,” tukasnya
Kemudian, mahasiswa yang telah berhasil mendirikan usaha agar senantiasa memberikan dukungan terhadap rekan-rekan mahasiswa lain yang menginginkan wirausaha.
Sementara kepala UPT kewirausahaan Unand, Dr. Oknovia Susanti ST. M. Eng, mengucapkan rasa terima kasih kepada BSI karena telah membantu mahasiswa dalam mengembangkan usaha.
Ia mengatakan bahwa setiap tahunnya, pihaknya bisa mengumpulkan sebanyak 300 wirausaha, dan memiliki target yang sama dengan BSI, Unand konsisten mengembangkan kewirausahaan mahasiswa.
“Target Unand jadi ekosistem berwirausaha. Setiap tahun ada kompetisi wirausaha, inovasi digital wirausaha mahasiswa kompetisi tingkat nasional lain yang diarahkan, ini merupakan peluang untuk mahasiswa mendapatkan bantuan awal. Dan merupakan support kita untuk pemula berwirausaha. Kalau bakat dan passion nya sudah tumbuh, tinggal diarahkan,” tukasnya
Salah seorang owner Kacio, Hadiatul Fazri menyampaikan awal mula ISDP 50 persen dikira sebagai ajang perlombaan proposal bisnis, ternyata inkubator bisnis, dididik untuk berwirausaha, banyak program dan pelatihan yang diberikan mulai persiapan bisnis, bagaimana bisnis berkembang, dsb. Selain itu, ISDP juga didampingi mentor.
“Kami diajarkan berkolaborasi yang menjadi dasar kacio ini berdiri. Sehingga kami yang awalnya tidak saling mengenal, menjadi satu keluarga,” ujarnya.
Ia menjelaskan taglinenya cafe and art memiliki Banyak produk makanan, industri kreatif, dan indek project bisnis interior, dengan 9 total owner yang tergabung dalam Kacio cafe and Art, dan merupakan tempat kolaborasi mahasiswa wirausaha.
“Ini yang kami butuhkan selaku mahasiswa, dan kami berharap program ini berlanjut,” tutupnya. (cr8)
Source link