Jakarta -
Pemerintah telah mengumumkan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS milenial akan menjadi penghuni pertama di Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu. Proses ini rencananya akan dimulai pada 2024 mendatang.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun sempat menyebut IKN terancam menjadi kota sepi bila populasinya hanya PNS saja selama beberapa tahun ke depan apabila pengembangannya hanya berfokus pada kawasan pusat pemerintahan. Untuk itu, perlu dibangun kawasan yang bisa digunakan untuk tempat tinggal, bekerja, dan juga hiburan.
Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi, Tim Transisi Badan Otorita IKN, Sidik Pramono mengatakan, saat ini memang pembangunan sedang digencarkan pada bagian infrastruktur dasar. Namun tidak hanya sampai di situ, 2024 pihaknya menargetkan pembangunan ekosistem lengkap di kawasan inti bisa rampung.
"Jadi sampai 2024 itu IKN diharapkan sudah menjadi ekosistem yang lengkap. Jadi bukan sekedar kantor pemerintahan, Istana Presiden, tapi juga fasilitas lain seperti seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran swasta, pertokoan dan juga perumahan. Itu salah satu yang disampaikan kepada investor untuk menjadi sumber peluang investasi," kata Sigit kepada detikcom, Senin (24/10/2022).
Karena itulah, Sigit berharap, saat kepindahan para ASN ke IKN di tahun depan, segala fasilitas telah siap digunakan. Begitu pula dengan pelaksanaan Upacara Hari Kemerdekaan 2024 yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo untuk dilaksanakan di IKN.
"InsyaAllah kemarin dengan dukungan dari presiden, target untuk menjalankan Upacara Kemerdekaan di sana Agustus 2024. Ya mudah-mudahan bisa terpenuhi," lanjutnya.
Sigit pun turut membeberkan beberapa progres pemenuhan fasilitas pendukung. Salah satunya yakni Bendungan Sepaku Semoi yang progresnya sudah mencapai 70%. Dengan demikian, sejauh ini menurutnya semua berjalan sesuai dengan target.
"Saat ini Bendungan Semoi kan sudah 71%-an kalau nggak salah ya, artinya itu sesuai dengan jadwal. Awal tahun depan atau akhir tahun ini akan ada pengisian air di bendungan. Persemaian juga sedang disiapkan untuk mengisi pasokan bibit dan deforestasi di IKN," ungkapnya.
Sementara menyangkut investasi di IKN, Sigit mengatakan, jumlah peminatnya sangat banyak. Namun ia tidak dapat menyebutkan jumlah pastinya karena terus berubah. Bahkan kapasitasnya sampai oversubscribed.
"Uh sangat tinggi (minat investor)," kata Sigit.
"Kalau jumlahnya banyak, saya tidak bisa nyebut karena tiap saat bisa berubah ya angkanya. Tapi yang pasti seperti disampaikan Pak Kepala, sudah oversubscribed. Artinya, itu lebih dari kapasitas lahan yang disediakan di kawasan inti pusat pemerintahan, di area 921 hektar itu," sambungnya.
Sebagaimana yang disampaikan di Market Funding kemarin, lanjut Sigit, ada beberapa investor yang telah menyampaikan komitmen serta minatnya untuk berinvestasi di IKN dari sektor swasta.
"Misalnya Ciputra, kemudian ada RS Hermina, kemudian IKEA, terus apalagi ya, Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Itu yang sudah jelas menyatakan minatnya kemarin. Kita lihat juga dari beberapa yang hadir juga perwakilan dari potential investor," ujar Sigit.
Lebih lanjut Sigit menjelaskan, sebagai sebuah konsep pembangunan jangka panjang yang ditargetkan selesai di 2045, pembangunan IKN dibagi ke dalam beberapa tahap yang masing-masing sudah ada targetnya. Untuk itulah, dalam tahap pertama pembangunannya ini yang sampai 2024 mendatang, harapannya keseluruhan ekosistem bisa terbentuk tepat waktu dan kota akan bertumbuh.
"Diharapkan akan menjadi ekosistem yang utuh, tidak hanya pemerintahannya, tetapi juga fasilitas lain. Artinya ya kota akan tumbuh dengan baik, bukan hanya diisi PNS atau ASN seperti yang dikhawatirkan Kang Emil," tandasnya.
Simak Video "IKN Masuk dalam Pembahasan Rakernas Kementerian ATR/BPN"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)
Source link