Jakarta -
Putri Charlotte dari Wales lahir pada 7 Januari 1796, Bunda. Anak semata wayang dari Pangeran Wales (Raja George IV) dan Caroline dari Brunswick ini memiliki nama lengkap Charlotte Augusta.
Sebagai satu-satunya cucu sah George III, ia sudah ditetapkan sebagai pewaris takhta Inggris di masa depan sejak dilahirkan. Sayangnya, pernikahan orang tuanya tak bertahan lama, Putri Charlotte sendiri lahir di tengah-tengah keluarga yang bermusuhan.
Sang Putri awalnya tinggal di Carlton House bersama kedua orang tuanya hingga 1798. Kemudian ia pindah ke rumah yang lebih sederhana di Shrewsbury House, Shooter's Hill pada tahun 1799.
Lalu pada 1805 ia kembali pindah ke Lower Lodge, Windsor. Sejak saat itu, ia menghabiskan sisa hidupnya di Warwick House dan menjalani pendidikan formal.
Sebagai penerus kerajaan, ia memulai semuanya dengan sungguh-sungguh. Ada banyak rutinitas yang dijalani selayaknya seorang ratu masa depan, semuanya berjalan dengan sangat ketat dibandingkan dengan kebanyakan gadis pada umumnya.
Ia belajar sejarah, beragam bahasa mulai dari Prancis, Inggris, Latin. Ia juga menjalani pendidikan soal agama disertai dengan tarian dan musik. Waktu istirahat dan hiburannya hanya dilakukan dengan singkat sambil mendalami kemampuan lain seperti menunggang kuda.
Putri Charlotte merupakan seorang gadis yang cerdas. Sejak kecil, ia sudah yang menunjukkan minat dalam hukum dan politik. Hal ini dibuktikan pada tahun 1811, ketika ia meminta salinan pidato parlemen ayahnya tentang resolusi dan peraturan wilayah.
"Itu adalah topik yang sangat menarik bagi semua orang, terutama bagi saya," tuturnya, dikutip dari laman Royal Collection Trust.
Hubungan Putri Charlotte muda dengan orang-orang di dalam rumahnya berjalan kurang baik, Bunda. Tak hanya karena adanya ketegangan, ini juga akibat sang Putri yang dikenal memiliki sikap kaku dan temperamental.
Meski begitu, ia memiliki seorang sahabat yang amat dekat. Mereka adalah Priscilla Wellesley Pole dan Margaret Mercer Elphinstone, yang dipercayakan mengurus hal-hal pribadinya.
Kehidupan asmara Putri Charlotte
Kehidupan romantis Putri Charlotte dimulai pada tahun 1811 hingga 1813. Di momen singkat tersebut, ia memiliki hubungan khusus dengan Kapten Charles Hesse dari Light Dragoons ke-18.
Selain Kapten Hesse, sang Putri dikaitkan dengan beberapa orang lain seperti Pangeran William Frederick dari Gloucester dan seorang pria tak dikenal, yang dianggap sebagai Pangeran Augustus atau Frederick dari Prusia.
Namun, sebagai calon ratu dia diharapkan untuk segera menikah dengan bangsawan asing berpangkat tinggi. Pada tahun 1813 ayahnya menganggap William, sebagai pasangan yang cocok untuk Putri Charlotte.
Pertemuan antara pasangan itu diatur untuk Desember 1814. Tapi masalah lain muncul soal tempat tinggal Putri Charllotte jika menikah dengan William, yang berasal dari Belanda.
Charlotte bersikeras bahwa dia tidak akan meninggalkan Inggris, Bunda. Hingga di penghujung tahun 1815, pertunangannya dengan Pangeran William pun berakhir.
Kemudian, Putri Charlotte bertemu dengan Pangeran Leopold dari Saxe-Coburg-Saalfeld. Pria ini merupakan anak bungsu dari Dukre Francis dari Saxe-Coburg-Saalfeld dan Countess Augusta dari Reuss-Ebersdorf.
Ayah Putri Charlotte kemudian mengabulkan keinginan sang putri untuk menikah dengan dan Pangeran Leopold di Carlton House pada 2 Mei 1816.
Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga fakta di balik wawancara Putri Diana yang membuat publik terkejut dalam video berikut:
Source link