
Jakarta -
Pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap 102 obat sirup yang diduga mengandung etilen glikol. Obat-obatan ini diambil dari kediaman pasien gagal ginjal akut anak sebelum dibawa ke rumah sakit.
Dari uji laboratorium tersebut, diharapkan akan keluar data terkait dengan kandungan cemaran etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butyl ether (EGBE).
"Bapak Presiden Joko Widodo pun sudah minta dibuka ke publik terkait data 102 merek obat cair yang sedang diujikan tersebut," jelas Menkes.
Hanya saja dari daftar yang dibagikan Menkes, tidak ada sirup Termorex, salah satu obat yang ditarik BPOM karena diduga mengandung cemaran EG melebihi ambang batas.
Ikatan Apoteker Indonesia melihat beberapa merek yang ditarik BPOM tidak ada di daftar 102 obat yang disebut Menkes.
"Data dari Kemenkes dengan data dari BPOM, dari 102 obat yang ada di Kemenkes yang diambil dari rumah pasien yang ada, itu nggak ada Termorex loh di situ kalau dilihat, nggak ada juga flurin," kata Wakil Ketua Pengurus Pusat IAI, Prof Keri Lestari dalam diskusi daring, Sabtu (21/10/2022).
Meski demikian menurut Keri langkah penarikan seluruh obat sirup tersebut menjadi kewaspadaan pemerintah. Sejauh ini BPOM sudah merilis lima obat yang diduga tercemar etilen glikol. Produk tersebut diminta untuk ditarik peredarannya dan dilarang dijual.
Berbeda dengan BPOM, Menkes baru saja membuka daftar obat sirup yang diperiksa terkait etilen glikol, diambil dari rumah pasien yang terkena gagal ginjal akut.
Menkes mengatakan temuan 102 obat sirup masih diuji oleh BPOM untuk memastikan obat-obat itu mengandung senyawa etilen glikol dan dietilen glikol melebihi ambang batas atau tidak. Jika memang ditemukan bahan pencemar yang melebihi batas, maka obat tersebut akan dilarang diresepkan dan dijual.
Simak Video "Tahapan Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius Anak "
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)
Source link