TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan mengungkapkan bahwa terdapat ratusan ribu akun LinkedIn dengan informasi profil palsu.
Akun-akun LinkedIn tersebut mengklaim bekerja di perusahaan-perusahaan besar termasuk Apple dan Amazon yang dituliskan dalam profilnya.
Pada laporan itu menunjukkan bahwa jumlah akun yang menunjukkan Apple sebagai tempat bekerjanya telah berkurang setengahnya dalam 24 jam terakhir.
Pengurangan ini merupakan hasil dari tindakan keras LinkedIn pada akun palsu dan bot.
Dikutip dari gizchina.com, pengembang yang melacak data di LinkedIn, Jay Pinho merupakan orang pertama yang memperhatikan penurunan jumlah karyawan Apple dan Amazon di jaringan sosial tersebut.
Dalam temuan yang dibagikan pada 10 Oktober 2022, jumlah akun LinkedIn yang mencantumkan Apple sebagai tempat bekerjanya sebanyak 576.562.
Pada hari berikutnya, jumlah itu merosot menjadi kurang dari 285.000.
Baca juga: Cara Melihat Postingan Instagram yang Pernah di Like
Pinho mengatakan bahwa hal tersebut juga terjadi pada Amazon.
Amazon tercatat mengalami penurunan 33 persen tenaga kerjanya LinkedIn.
LinkedIn pun mengonfirmasi terkait penurunan tajam dalam jumlah karyawan Apple dan Amazon.
LinkedIn menjelaskan bahwa perusahaan telah menghapus akun palsu melalui alat otomatis dan peninjau manusia.
"Kami secara teratur mengambil tindakan untuk menyingkirkan akun palsu dari platform kami dan terus meningkatkan sistem kami untuk menghentikan akun palsu sebelum ditayangkan. Kami memblokir sebagian besar aktivitas penipuan yang kami temukan di komunitas kami," kata Greg Snapper juru bicara LinkedIn dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Kecelakaan saat Uji Mesin Roket, Teknisi SpaceX Koma Selama Dua Bulan
Bulan Agustus lalu, masalah akun palsu LinkedIn sudah menjadi sorotan.
Pada saat itu, CEO Binance, Changpeng Zhao melalui akun Twitter-nya mengungkap bahwa ada 7.000 akun LinkedIn mengklaim sebagai karyawan Binance.
Dari seluruh akun tersebut, menurut Changpeng Zhao hanya ada sekira 50 akun yang asli.
"Ada 7.000 profil 'karyawan Binance' di LinkedIn, yang hanya sekitar 50 yang asli," twit Changpeng Zhao saat itu.
Tampaknya saat ini LinkedIn mengambil tindakan segera setelah twit tersebut.
(Tribunnews.com/Fajar)
Source link